Banyak yang masih mengalami sebuah kebuntuan
mengajak rekannya yang lain untuk bergabung dalam sebuah organisasi. Tidak
jarang hal tersebut mengakibatkan prustasi, lalu timbullah sebuah kesimpulan
bahwa mereka yang tidak mahu diajak bergabung dalam organisasi adalah kepala
batu dan apatis. Kesimpulan yang sangat terlalu dini, kesimpulan yang
mengakibatkan kita menyerah tunduk kepada keadaan. Pada dasarnya yang kita
anggap kepala batu dan apatis itulah tantangan yang sesungguhnya. Dimana
tantangan ini harus diselesaikan bukan malah dijauhi karena tujuan pengorganisasian
adalah perubahan.
Perubahan sangat luas sekali maknanya tidak
hanya untuk orang lain namun juga untuk kita sendiri. Perubahan tentang cara,
perubahan tentang praktek mengajak orang lain yang tidak mengenal lelah sampai
perubahan itu benar-benar terjadi.
Pada waktu yang lalu saya selalu bertanya
bagaimana caranya mengajak orang lain untuk masuk dalam organisasi dimana saya ada
didalamnya. Disetiap sesi tanya jawab materi tentang keorganisasian pertanyaan
itu selalu saya lontarkan namun jawaban saya dapat tidak pernah memuaskan hati
saya. Namun ketidakpuasan itulah memotivasi saya selalu untuk giat belajar,
giat membaca untuk meninggatkan kesadaran saya sendiri betapa pentingnya berorganisasi.
Prustasi memang akan terjadi jika kita tidak
pernah mengevaluasi langkah-langkah yang sudah kita jalankan. Kita hanya
mengalami sebuah kebingungan dan seakan-akan tidak ada jalan keluar dari sebuah
permasalahan yang kita hadapi. Berarti langkah yang kita gunakan selama ini
salah, teori yang kami pakai juga salah? jawabanya belum tentu karena
pertanyaan selanjutnya seberapa konsistenya kita, seberapa disiplinya kita
berjalan dijalan yang kita lalui. Semua harus dimulai dari niat dan bahwa kita
mampu menyelesaikan, bahwa kita mampu mengorganisasikan keyakinan mereka yang
kepala batu dan apatis.
Penolakan, olokan, caci maki dan sebagainya
pasti kita akan mendapatkanya, lalu apa yang harus kita lakukan menyerah atau
bersabar dengan terus berusaha. Bukankah pekerjaan pengorganisasian wujudnya
seperti itu, penuh tantangan, penuh dengan penolakan-penolakan. Kita harus
membedakan memobilasi dengan mengorganisasikan, memobilisasi hanya untuk
mengajak kepada hal-hal yang bersifat jangka pendek sedangkan mengorganisasikan
sifatnya tidak terbatas waktu bahkan untuk seumur hidup kita.
Perbedaan
Manusia dan Binatang
Apa perbedaan manusia dan binatang? manusia
mempunyai pikiran sedangkan binatang tidak. Lalu untuk apa pikiran itu? yaitu
untuk menaklukan alam. Mengapa dinosaurus telah punah dan mengapa manusia masih
ada dibumi ini? dinosaurus tidak bisa menaklukan alam sedangkan manusia bisa
menaklukan alam dengan pikiranya.
Pengorganisasian memerlukan pemikiran yang
komprehensif, dimana pemikiran-pemikiran itu diawali dengan sebuah pertanyaan.
Mengapa saya harus mengorganisasikan?, mengapa saya harus masuk organisasi?,
mengapa saya harus terus menurus mengorganisasikan?. Secara terus menurus kita
harus menciptakan pertanyaan itu kepada diri kita sendiri lalu kepada orang
lain dan pertanyaan akan mengirim kita pada sebuah jawaban. Jawaban bersumber
dari mana, yaitu bersumber dari praktek yang akhirnya menjadi sebuah teori.
Seseorang yang mengabdikan dirinya dalam
lingkar pengorganisasian harus paham secara terang mengapa dia harus
mengorganisasikan sebanyak-banyaknya orang dengan akal serta pikirannya.
Antara
Cinta, Karier dan Organisasi
Manusia tidak luput tiga kata diatas baik
secara langsung maupun tidak yaitu cinta, karier dan organisasi. Tiga bagian
ini tentunya merupakan bagian-bagian yang berbeda begitupula definisinya.
Gambaran ketiga karakter ini terkadang membuat seseorang organisatoris
mengalami kesusahan berkaitan yang mana harus didahulukan dan mana yang bagian
belakangan. Seorang organisatoris harus bisa membagi waktunya kedalam ketiga
karakter tersebut. Ada waktunya untuk mengikuti perkuliahan untuk menunjang
karier kedepan, ada juga waktu untuk berkomunikasi dengan lawan jenis untuk
bicara tentang sandaran dikehidupan ini dan yang terakhir berbicara tentang
waktu pengorganisasian.
Seseorang organisatoris harus mampu
mengimplementasi sebuah pelajaran tentang managemen, tentang pengaturan,
tentang penjadwalan dan tentang kedisiplinan. Kita bisa mengevaluasi mulai
sekarang tentang langkah-langkah yang sudah dijalankan bagian mana dari ketiga
karakter itu yang paling menguras waktu selama ini. Khususnya berkaitan dengan
pengorganisasian dalam waktu satu hari ini sudah beberapa orang yang anda temui
untuk proses disadarkan tentang penindasan-penindasan. Sudah sampai berbusakah
perkataan anda tentang kebobrokan negara ini, tentang mahasiswa yang tidak pernah
merdeka untuk memilih pemikirannya sendiri.
Banyak hal yang bisa untuk bahan pembicaraan untuk sebuah
penyadaran betapa penting masuk dalam organisasinya. Di organisasi kita akan
belajar tentang banyak hal tentang kepemimpinan, tentang mangamen, tentang
bagaimana kita harus mampu melanjutkan kehidupan ini saat anda lulus dari
kuliah.
Pembagian waktu yang tepat akan membuat anda
hidup selamat.
Pengorganisasian
Adalah Sebuah Pekerjaan Yang Mulia
Pengorganisasian itu sebuah pekerjaan inilah
motivasinya, layaknya anda bekerja disebuah perusahaan atau kantor pemerintahan
maka anda harus melakukan aktivitas berupa pencatatan, analisis, evaluasi dan
laporan. Namun pengorganisasian mempunyai sisi yang berbeda karena apa, didalam
pengorganisasian anda mengajak orang untuk berbuat baik.
Masih ingatkah anda tentang kisah para Nabi
tentang penyebaran agamanya. Bagaimana perlakukan orang-orang baru terhadap
para Nabi tersebut, apakah mudah atau sebaliknya. Sekarang tugas para Nabi
ditangan kawan-kawan, berusaha dengan penuh semangat pasti semuanya akan
membuahkan hasil.
Jadi, tidak boleh mengeluh atau kebingungan
jika anda benar-benar ingin mengabdikan diri disisa umur anda untuk organisasi.
Terus berpraktek karena hanya itu yang dapat membantu anda dalam menemukan
jawaban bagaimana caranya mengajak orang untuk masuk kedalam organisasi.
Selamat Mencoba dan Selalu berbagi.
Sahabatmu
Aryo N.Waluyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar