Kamis, 02 Agustus 2012

Pengertian Manajemen Dilihat Dari Tiga Sisi Proses Kolektivitas Dan Ilmu Dan Managemen Organisasi


Pengertian Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata “ to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
  • Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
  • George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan definisi: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • James A. F. Stoner, menyatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang”.
Bila kita simpulkan maka manajemen berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain.
Namun, mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.

1.      Manajemen sebagai suatu proses
2.      Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3.      Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni

Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
  1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
  2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
  3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
  1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
  2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. 
  1. Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen ini.
Ambil contoh misalnya George R. Terry. dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a)     Planning (Perencanaan)
b)     Organizing (Pengorganisasian)
c)      Actuating (Penggerakkan)
d)     Controlling (Pengawasan).

Sedangkan Harold Koontz dan Cyril O’Donnel membagi fungsi manajemen menjadi:
a)     Planning (Perencanaan)
b)     Organizing (Pengorganisasian)
c)      Staffing (Penyusunan Pegawai)
d)     Directing (Pembinaan Kerja)
e)     Controlling (Pengawasan).  
Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di atas, Henry Fayol mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a)     Planning (Perencanaan)
b)     Organizing (Pengorganisasian)
c)      Commanding (Pemberian Komando)
d)     Coordinating (Pengkoordinasian)
e)     Controlling (Pengawasan).
 
Ahli lain yang bernama Lyndall F. Urwick menambahkan pendapat Henry Fayol dengan Forecasting (Peramalan), sehingga urutannya menjadi:
a)     Forecasting (Peramalan)
b)     Planning (Perencanaan)
c)      Organizing (Pengorganisasian)
d)     Commanding (Pemberian Komando)
e)     Coordinating (Pengkoordinasian)
f)       Controlling (Pengawasan). 

Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen menjadi:
a)     Planning (Perencanaan)
b)     Organizing (Pengorganisasian)
c)      Staffing (Penyusunan Pegawai)
d)     Directing (Pembinaan Kerja)
e)     Coordinating (Pengkoordinasian)
f)       Reporting (Pelaporan)
g)     Budgeting (Anggaran).  

Untuk lebih jelasnya, berikut ini Anda akan mempelajari uraian singkat tentang fungsi manajemen yang paling banyak digunakan.
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W1H. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa,
Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa.
Penggerakkan (actuating) yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
Pengawasan ( Controlling) disebut juga fungsi pengendalian. Suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
Disamping itu, Forecasting (Peramalan) sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Forecasting ialah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
  1. Prinsip Manajemen
Di atas telah dijelaskan bahwa manajemen itu berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Untuk dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien maka harus didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen.

Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip manajemen terdiri dari empat belas macam, yaitu:
  1. Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya tidak bersifat pilih kasih atau pilih bulu, melainkan harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
  1. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas
Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung.
  1. Disiplin
Disiplin ialah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
  1. Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
  1. Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
  1. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
Ketika seseorang sedang bekerja sebagai kerabat kerja, maka semua kepentingan pribadi harus dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam hati.
  1. Penggajian
Pemberian gaji dan cara pembayarannya hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa memuaskan.
  1. Pemusatan wewenang (sentralisasi)
Wewenang atau kewenangan untuk menentukan kebijaksanaan umum hendaknya dipegang oleh administrator (sentralisasi/dari pusat).
  1. Jenjang jabatan (hierarki)
Para karyawan harus tunduk dan taat kepada mandor, para mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi (manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk dan taat kepada kepala bagian (manajemen tingkat menengah) dan para kepala bagian harus tunduk dan taat kepada administrator (manajemen tingkat atas).
  1. Tata tertib
Di dalam tata tertib terdapat perintah dan larangan, perizinan dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin kelancaran pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali.
  1. Keadilan
Segenap karyawan harus dianggap sama pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi perselisihan antar mereka tidak boleh ada yang dibela, melainkan harus dilerai melalui musyawarah dan mufakat berdasarkan rasa kekeluargaan.
  1. Pemantapan jabatan
Setiap pejabat atau karyawan hendaknya tidak sering diubah-ubah tugas dan jabatannya.
  1. Prakarsa
Prakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan kerabat kerja hendaknya mendapat penghargaan/sambutan yang layak.
  1. Solidaritas atau rasa setia kawan
Rasa setia kawan biasanya muncul berkat kerja sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional.

Managamen Organisasi

Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang tertarik belajar tentang organisasi bahkan harus ikut andil dalam pergerakanya. Banyak organisasi mahasiswa saat ini selalu mengalami dinimika internal, banyak mahasiswa kini tidak berwatak militan, banyak mahasiswa hari ini bermental kerupuk. Hal- hal yang banyak tersebut tentunya akan menentukan sebuah sikap bagaimana diinternal organisasi itu sendiri, gambaran umum mengenai managamen diatas sangat jelas sekali tentang rute yang harus dilewati. Saya akan selalu mengulang tulisan “kesadaran”, karena menurut saya kesadaran adalah pangkal dari semua tindakan. Kesadaran ini harus selalu didorong lewat diskusi, lewat praktek, lewat pelatihan, lewat pengalaman dan lain sebagainya. 

Dimana letak kesadaran itu, letak kesadaran adalah pada posisi bergeraknya sebuah materi. Mereka yang tidak pernah mengenal lelah untuk selalu membangkitkan kesadaran dan selalu berkerjasama dengan massa itulah keasadaran. Letak kesadaran juga terletak pada insiatif seseorang yang bersifat progresif dimana seseorang tersebut mempunyai sifat cekakatan, tanggap situasi dan tentunya bukan tipe pemalas. Kesadaran adalah sebuah proses berjalan, belajar pada tahap mencipta, mengiplementasikan sebuah teori, jadi secara sederhana kesadaran itu adalah gerak dialektik.

Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak pernah sadar, sengaja membebalkan diri, sengaja menyalahkan orang lain dan mempunyai kesan ingin pada level aman saja tanpa harus berbuat sesuatu, tentunya jika semacam ini terjadi maka bagi mereka yang sadar harus selalu memantau atau mengcontrol hal-hal yang sudah disepakati. Berikan mereka sebuah job yang sesuai dengan kemampuanya, jika dari semua hal sudah tidak bisa lagi diharapkan maka statusnya akan diturunkan pada level yang seharusnya dimana dia berada. 

Inilah fungsi managemen dalam organisasi selalu mengupdate dan mengevaluasi para anggota serta pengurusnya, selain mengelola didalam managemen organisasi juga akan berbicara sanksi organisasi.

Semoga tulisan ini berguna,  Sahabatmu @Aryo Sang Penggoda
Jum’at, 03/08/2012

Daftar Pustaka
3.      Amirullah dan Budiyono Haris. 2004. Pengantar Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.
`

Tidak ada komentar:

Posting Komentar