Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa
Inggris), turunan dari kata “ to manage” yang artinya mengurus atau tata
laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana
cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang
menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak ahli yang memberikan
definisi tentang manajemen, diantaranya:
- Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
- George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan definisi: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
- James A. F. Stoner, menyatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang”.
Bila kita simpulkan maka manajemen
berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain.
Namun, mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam,
ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain
sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu
kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science
) dan sebagai seni
Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat
dilihat dari pengertian menurut :
- Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
- Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
- Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan
dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen,
sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau
berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas
manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian
manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
- Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
- Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan
pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
- Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau
kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi
manajemen ini.
Ambil contoh misalnya George R.
Terry. dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (Pengorganisasian)
c) Actuating (Penggerakkan)
d) Controlling (Pengawasan).
Sedangkan Harold Koontz dan Cyril O’Donnel membagi
fungsi manajemen menjadi:
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (Pengorganisasian)
c) Staffing (Penyusunan Pegawai)
d) Directing (Pembinaan Kerja)
e) Controlling (Pengawasan).
Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di atas,
Henry Fayol mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (Pengorganisasian)
c) Commanding (Pemberian Komando)
d) Coordinating (Pengkoordinasian)
e) Controlling (Pengawasan).
Ahli lain yang bernama Lyndall F. Urwick menambahkan
pendapat Henry Fayol dengan Forecasting (Peramalan), sehingga urutannya
menjadi:
a) Forecasting (Peramalan)
b) Planning (Perencanaan)
c) Organizing (Pengorganisasian)
d) Commanding (Pemberian Komando)
e) Coordinating (Pengkoordinasian)
f) Controlling (Pengawasan).
Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen
menjadi:
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (Pengorganisasian)
c) Staffing (Penyusunan Pegawai)
d) Directing (Pembinaan Kerja)
e) Coordinating (Pengkoordinasian)
f) Reporting (Pelaporan)
g) Budgeting (Anggaran).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Anda akan
mempelajari uraian singkat tentang fungsi manajemen yang paling banyak
digunakan.
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang
harus bisa menjawab rumus 5W1H. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa)
harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa,
WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa,
Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung
jawab pada siapa.
Penggerakkan (actuating) yaitu fungsi manajemen yang
berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar
bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
Pengawasan ( Controlling) disebut juga fungsi pengendalian.
Suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah
dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan
sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
Disamping itu, Forecasting (Peramalan) sering
dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Forecasting ialah kegiatan
meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
- Prinsip Manajemen
Di atas telah dijelaskan bahwa manajemen itu berarti
proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Untuk dapat mencapai tujuan
secara efektif dan efisien maka harus didasarkan pada prinsip-prinsip
manajemen.
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman
kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan.
Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya
tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan.
Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip manajemen
terdiri dari empat belas macam, yaitu:
- Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas
dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya tidak
bersifat pilih kasih atau pilih bulu, melainkan harus bersikap sama baik dan
memberikan beban kerja yang berimbang.
- Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas
Setiap kerabat kerja atau
karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu
dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung.
- Disiplin
Disiplin ialah kesedian untuk
melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu
(waktu kerja) yang telah ditetapkan.
- Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat
kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung
(mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama
merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
- Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai
tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan
pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
- Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
Ketika seseorang sedang bekerja
sebagai kerabat kerja, maka semua kepentingan pribadi harus
dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam hati.
- Penggajian
Pemberian gaji dan cara
pembayarannya hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa memuaskan.
- Pemusatan wewenang (sentralisasi)
Wewenang atau kewenangan untuk
menentukan kebijaksanaan umum hendaknya dipegang oleh administrator
(sentralisasi/dari pusat).
- Jenjang jabatan (hierarki)
Para karyawan harus tunduk dan
taat kepada mandor, para mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi
(manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk dan taat kepada
kepala bagian (manajemen tingkat menengah) dan para kepala bagian harus tunduk
dan taat kepada administrator (manajemen tingkat atas).
- Tata tertib
Di dalam tata tertib terdapat
perintah dan larangan, perizinan dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin
kelancaran pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali.
- Keadilan
Segenap karyawan harus
dianggap sama pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi perselisihan
antar mereka tidak boleh ada yang dibela, melainkan harus dilerai melalui
musyawarah dan mufakat berdasarkan rasa kekeluargaan.
- Pemantapan jabatan
Setiap pejabat atau karyawan
hendaknya tidak sering diubah-ubah tugas dan jabatannya.
- Prakarsa
Prakarsa atau inisiatif yang
timbul di kalangan kerabat kerja hendaknya mendapat penghargaan/sambutan yang
layak.
- Solidaritas atau rasa setia kawan
Rasa setia kawan biasanya muncul
berkat kerja sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini hendaknya dimanfaatkan
untuk kepentingan-kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional.
Managamen Organisasi
Tulisan ini
ditujukan kepada mereka yang tertarik belajar tentang organisasi bahkan harus
ikut andil dalam pergerakanya. Banyak organisasi mahasiswa saat ini selalu
mengalami dinimika internal, banyak mahasiswa kini tidak berwatak militan,
banyak mahasiswa hari ini bermental kerupuk. Hal- hal yang banyak tersebut
tentunya akan menentukan sebuah sikap bagaimana diinternal organisasi itu
sendiri, gambaran umum mengenai managamen diatas sangat jelas sekali tentang
rute yang harus dilewati. Saya akan selalu mengulang tulisan “kesadaran”,
karena menurut saya kesadaran adalah pangkal dari semua tindakan. Kesadaran ini
harus selalu didorong lewat diskusi, lewat praktek, lewat pelatihan, lewat
pengalaman dan lain sebagainya.
Dimana letak
kesadaran itu, letak kesadaran adalah pada posisi bergeraknya sebuah materi.
Mereka yang tidak pernah mengenal lelah untuk selalu membangkitkan kesadaran
dan selalu berkerjasama dengan massa itulah keasadaran. Letak kesadaran juga
terletak pada insiatif seseorang yang bersifat progresif dimana seseorang
tersebut mempunyai sifat cekakatan, tanggap situasi dan tentunya bukan tipe
pemalas. Kesadaran adalah sebuah proses berjalan, belajar pada tahap mencipta,
mengiplementasikan sebuah teori, jadi secara sederhana kesadaran itu adalah
gerak dialektik.
Lalu bagaimana
dengan mereka yang tidak pernah sadar, sengaja membebalkan diri, sengaja
menyalahkan orang lain dan mempunyai kesan ingin pada level aman saja tanpa
harus berbuat sesuatu, tentunya jika semacam ini terjadi maka bagi mereka yang
sadar harus selalu memantau atau mengcontrol hal-hal yang sudah disepakati.
Berikan mereka sebuah job yang sesuai
dengan kemampuanya, jika dari semua hal sudah tidak bisa lagi diharapkan maka
statusnya akan diturunkan pada level yang seharusnya dimana dia berada.
Inilah fungsi
managemen dalam organisasi selalu mengupdate dan mengevaluasi para anggota
serta pengurusnya, selain mengelola didalam managemen organisasi juga akan
berbicara sanksi organisasi.
Semoga tulisan ini berguna, Sahabatmu @Aryo Sang Penggoda
Jum’at, 03/08/2012
Daftar Pustaka
3. Amirullah dan Budiyono Haris.
2004. Pengantar Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.
`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar