Rabu, 08 Agustus 2012

“Penelitian Sebagai Praktek Sosial” Menjadi seorang peniliti itu mengasyikan


Bertemu dengan bang Ozy adalah sesuatu yang sangat bernilai dalam kehidupan  ini dimana seorang peneliti yang begitu fasih dengan ilmu serta objek yang ditelitinya yaitu Agraria meluangkan waktunya untuk mengomentari tulisan yang dibuat oleh anak Desa ini, walau pertemuan hanya secara singkat namun beberapa ilmu telah dibagikan kepada kami tentang bagaimana menulis serta menyajikanya. Tulisan ini mungkin tidak sepercis seperti anda berhadapan langsung dengan beliau, bercakap-cakap dengan beliau. Bang Ozy bagaikan perpustakaan yang hidup, walaupun harus secara ekstra memahami kata-kata demi kata yang beliau lontarkan mengingat banyaknya istilah asing yang beliau sebutkan di indera runggu ini. 

“Riset/penelitian sebagai praktek sosial” menurut Bang Ozy disela-sela memberikan masukan terkait apa yang kami sudah tulis, dimana sejarah manusia diciptakan oleh manusia itu sendiri yang dipengaruhi oleh status sosialnya baik dari pengaruh masa yang telah lalu atau masa yang sedang berjalan yaitu masa kini, meminjam dialektika historisnya marx. 

Lebih lanjut Bang Ozy menjelaskan bahwa seorang peniliti harus mempunyai argumen yang cukup kuat untuk sebagai dasar mengapa penelitian ini dibuat. Seorang peniliti juga harus bisa memberi argumen tentang realibelitas yaitu suatu data yang dapat dipertangung jawabkan kebenaranya, suatu data yang dapat dipercaya oleh sipembaca. 

Lebih lanjut mengenai realibelitas dalam sebuah penelitian yaitu sebuah Ketergantungan (dependability). Konsep ketergantungan berkaitan erat dengan keterandalan. Hasil dari pengujian awal diharapkan akan konsisten dengan pengujian-pengujian berikutnya. Hasilnya selalu berupa numerik dan tak boleh berubah-ubah, karena merupakan karakteristik dari proses ukuran. Reliabilitas selalu menunjukkan keandalan instrumen penelitian dalan berbagai bentuk, yakni hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang berbeda (inter-penilai), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang sama dalam waktu berbeda (pengetesan ulang), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang berbeda dalam waktu bersamaan dengan tes yang berbeda (bentuk paralel), dan hasil pengujian yang sama dengan menggunakan berbagai pernyataan-pernyataan membangun(konsistensiinternal) dan lanjutkan membaca pada situs ini tentang realibelitas (http://id.wikipedia.org/wiki/Reliabilitas#Reliabiltas_dalam_penelitian).

Secara sederhana realibelitas dapat dipahami bahwa argumen yang kuat tersebut sebagai dasar penelitian harus di uji lebih lanjut tentang kebenaranya. 

Bang Ozy mengambarkan tentang bangunan sederhana sebuah penelitian yaitu, cakupan penelitian, pertanyaan penelitian dan argumen yang disajikan sebagai daya pikat sehingga tulisan tersebut bisa mengintervensi seseorang untuk membaca tulisan sipeniliti tersebut. Cakupan tulisan adalah tentang tema besar yang ingin diuji atau diteliti, sedangkan pertanyaan penelitian lebih melihat tentang benarkah objek yang diteliti sesuai dengan argumen orang lain[1] atau sebaliknya dan argumen adalah sebuah kesimpulan pertama sipeneliti yang sering disebut dengan hipotesa dan kesimpulan yang terakhir terkait data yang sudah dianilisis.

Penelitian juga harus bisa menjelaskan secara maknawi siapa pembaca penelitian tersebut sehingga sekali lagi hasil penelitian dapat menjadi daya magnet untuk sipembaca. Memang tidak mudak menjadi seorang peniliti, harus melalui jalan panjang yang beronak dan berduri namun jika perjalan terus dijalankan maka penelitian tersebut akan menjadi sesuatu yang baru untuk perkembangan ilmu pengatahuan dibidang sosial.

Skema judul juga harus diperhatikan dengan baik serta cermat, karena judul sebagai satu kalimat yang akan mengambar seluruh hasil tulisan. pengunaan  standarisasi SPOK (subyek, predikat, objek dan keterangan) juga harus ada dalam tiap kalimat. Belajar dan terus belajar itu kata kunci dan belajar adalah proses mencipta (Ipeol :2011).

Untuk dari bab satu kebab yang lain silahkan kawan-kawan yang tertarik dengan dunia penelitian dengan mengunakan metode fishbone (tulang ikan) dalam penulisan penelitianya.

Selamat bingung atas tulisan ini, karena bingung adalah salah satu proses dalam berpikir untuk menemukan kebenaran yang hakiki.

Selalu berbagi Sahabatmu @ryo Sang Penggoda !
1:30, Kamis 09/08/2012




[1] Peneliti sebelumnya terkait penelitian yang sama dengan waktu yang berbeda, bisa juga terkait program yang dibuat oleh pemerintah lalu bagaimana realita implementasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar