Setelah
bolak balik baca status kawan-kawan dijejaring sosial facebook (fb) banyak yang
mengupdate mengenai ibu. Semua pasti punya kenangan yang tersendiri mengenai
ibu kita masing-masing suka dan duka itu pasti menjadi bagian cerita hidup
tersendiri. Saya yakin bahwa tidak ada habis kata untuk menuliskan ibu itu
siapa serta peranya selama ini kepada kita. Walau bila ditinjau lebih jauh
pentingkah sebuah peringatan atau memang suatu momen yang harus di adakan untuk
sesuatu hal yang teramat penting tidak hanya sekedar mengulas tentang
romantisme antara anak dan ibu. Ibu adalah seorang perempuan, sosok yang harus
dihormati jika ada Tuhan kedua, maka Tuhan kedua itu adalah ibu karena sangat
dahsyatnya untaian kasih mereka. Mungkin tulisan ini lebih mengarahkan kepada
kita semua tentang refleksi peringatan hari ibu. Ibu dalam komunitas sosial
adalah orang yang melahirkan kita, membesarkan, mengajarkan dan lain-lain dan
dalam status sosial ibu juga bisa diposisikan sebagai kawan atau teman.
Seberapa seringkah kita menceritakan sesuatu hal yang kita anggap pribadi
kepada ibu kita atau kita malah asyek cerita sama teman. Saat beranjak dewasa
pemisahan-pemisahan batin itu sering dimunculkan dengan menganggap kita lebih
pintar dari ibu kita dengan alasan pendidikan yang sudah ditempuh. Bisa juga
terjadi karena faktor takut, malu dan sebakul alasan lainya membuat pemisahan
itu terjadi. Kita sadar bahwa kita telah lupa bahwa sebagai seorang anak harus
mempunyai tanggung jawab kepada ibu kita, bukan malah menghindari tanggung
jawab itu dengan jalannya sendiri. Kenakalan kita bila saya boleh menyebutnya
sebelum kita meminta maaf ibu sudah memaafkan, namun karena bebalnya kita
kenakalan itu tetap saja kita jalani.
Perlu
persiapan yang cukup ekstra untuk menjadi seorang ibu karena kelak dirahim
beliau generasi-generasi harapan bangsa akan tumbuh. Secara tertulis itu bisa
didapat dalam dunia pendidikan bagaimana menjadi seorang ibu baik dan benar
atau memperoleh itu langsung dari ibu kita sendiri dalam pengalamannya
dikehidupan ini. Menengok remaja sekarang baik buruknya mereka juga tidak
terlepas dari pada faktor penting peran seorang ibu walau sekali lagi semua ini
dikembalikan kepada kesadaran sianak. Kesadaran ini penting dengan mengunakan alat
pilihan, pilihan itu mau dibawa kemana dikembalikan siempunya. Standar-standar
sebagai seorang ibu juga harus dipahami secara penuh akan sebuah peran dan akan
arti sebuah pengorbanan. Peran ibu juga harus ditopang dengan peran ayah, kedua
jenis kata ini harus sinergi seiring seirama tentang pembagian perannya.
Untuk
kita semua mari kembali merenungkan kepada sesuatu yang sudah terjadi dan
sesuatu yang belum terjadi. Masa yang sudah lalu menjadi cerminan penting bagi
kita semua tentang tanggung jawab kita kepada ibu. Bagi mereka yang nantinya
akan menjadi seorang ayah dan ibu detik inilah kita harus memikirkan
langkah-langkah, kalau tidak sekarang kapan lagi, panduan agama masih bisa
dijadikan standar untuk sebuah pilihan dan keputusan.
Selamat
hari ibu bagi kita semua, tingkatan kualitas hubungan sosial dengan ibu kita,
saatnya merubah sesuatu yang kita sadar bahwa itu bisa menyakiti perasaan ibu.
Ibu tidak hanya untuk diperingati namun juga harus disyukuri bahwa kita masih
mempunyai ibu yang menyayangi kita, walau mereka sekarang telah tiada tetapi
mereka masih dihati kita dengan kasihnya.
Matur
sembah nuwon Ibu Sukinah dari anak tunggal mu Aryo Nugroho Waluyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar