Saya yakin
bangsa ini tidak bisa di sebut merdeka jika Bung Karno tidak membacakan teks Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
dan kita tidak akan mengerti atau paham tentang budaya atau cerita masa lalu
jika tidak membaca tulisan, bahkan mungkin umat yang taat pada ajaran agamanya
akan kebingungan jika tidak ada tulisan tentang pedoman dikehidupan ini
berbentuk kitab suci.
Tanpa kita
sadari menulis adalah rutinitas kita setiap hari, dari bangun tidur kita sudah
memulai menulis walau hanya sekedar membalas sms-sms yang masuk. Saat keluar
rumah kita juga disuguhi berbagai macam tulisan, walau kita selalu mengabaikannya,
kalau terlalu serius membacanya bisa (nubruk tuh)Gubbbrakk --> gaya bahasa
tulisan tahun berapa getto. Para penggila facebukers dan para twitters selalu tidak
pernah absen untuk menulis sesuatu untuk sebagai penyampai pesan tentang apa
yang di rasakanya kekhalayak ramai.
Lalu mengapa
kita tidak bisa menulis sebuah artikel, opini, berita bahkan menulis sebuah buku,
alasanya adalah tidak tahu/kurang paham tentang kunci penulisan. Beberapa
katagori kalimat sebelumnya tentang tulisan tentunya ada hal-hal tertentu yang
perlu dipelajari dan untuk momen tertentu juga.
Mungkin
jutaan artikel telah mengupas habis tentang cara menulis dan lain-lainya namun
sebagian sobat-sobat masih kebingungan dalam menulis, bukan masalah materi
tentang bagaimana menulis dengan baik dan benar namun kondisi mental kita yang
memang masih malas untuk menulis sesuatu, karena tidak ada yang sulit apapun
itu jika masih dapat dipelajari.
Menulis
karena hobby atau karena dorongan untuk sebuah pertangung jawaban kata lainnya
disebut dengan laporan dan lain sebagainya. Adanya sesuatu yang dibaca pasti
berawal dari adanya tulisan, maka tulisan sangat penting untuk kehidupan ini
bahkan untuk sebuah identitas, bayangkan anda tidak mempunyai identitas
hasilnya seperti film identitas di bintangi oleh mas dewo dan Leony, silahkan
filmnya didownload sepuasnya di yuotube.
Maka
menulislah apa yang ingin dirimu tulis, parkirkan mengenai pikiran tata baku
bahasa, EYD, semiotika dan lain-lainya, terpenting adalah menulis.
Menulis
adalah sebuah alat bantu untuk menyampaikan sesuatu, kepada penerima tulisan.
Menulis juga di sejajarkan dengan alat komunikasi, terpenting apa yang ditulis
di pahami oleh para pembaca tulisan anda.
Acuhkan
tulisan anda tidak dibaca, karena tugas anda menulis untuk menyampaikan
sesuatu, bukan menyuruh orang lain untuk membacanya bahkan membelinya.
Sahabatmu Aryo Sang Penggoda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar