Minggu, 17 Juni 2012

GMNI Siap Jaga Huma Betang



10-08-2011 00:00

Harian Umum Tabengan,  
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melebarkan sayap ke Kalteng. Pada 11 Juli 2011 lalu, Yusup Roni Tamanggung Singapuar resmi dipercaya menjadi Pjs DPC GMNI Kota Palangka Raya bersama Aryo Nugroho Waluyo, Pjs Sekretaris. Ditemui di sekretariatnya di Kompleks KNPI Kalteng, Selasa (9/8), Roni mengatakan, sesuai dengan mandat yang diberikan Presidium GMNI Pusat, dirinya mendapat tugas untuk membentuk kepengurusan GMNI hingga ke seluruh 13 kabupaten di Kalteng.
            Saat ini, bersama dengan beberapa pengurus GMNI Kota Palangka Raya, ia masih sebatas menggelar sejumlah rapat untuk mempersiapkan turunnya Surat Keputusan (SK) Kareteker GMNI Kalteng yang diperkirakan diterima pada Agustus ini. Setelah SK itu turun, GMNI Pusat memberi tenggat waktu selama enam untuk menjalankan tiga langkah strategis. Mengadakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB), kaderisasi tingkat dasar, dan Konferensi Cabang GMNI Kalteng untuk memilih pengurus Koordinator Daerah (Korda) GMNI Kalteng untuk periode tiga tahun.
            Namun terpenting sebelum tiga langkah itu dilakukan, ia akan mengadakan audiensi dengan sejumlah pejabat daerah dan senior GMNI di Kalteng seperti R Atu Narang (Ketua DPRD Kalteng), Sigit K Yunianto (Ketua DPRD Kota Palangka Raya) maupun sejumlah tokoh GMNI di Kalteng yang sebelumnya pernah aktif di sejumlah daerah di Kalsel maupun Pulau Jawa.            
Juga membertuk komisariat di seluruh universitas di Kota Palangka Raya, seperti Universitas Palangka Raya (Unpar), Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), Universitas Kristen Palangka Raya (Unkrip), Sekolah Tinggi Agama Hindu Kaharingan Negeri (STAHN), serta sejumlah perguruan tinggi lainnya. Setelah itu, baru melebar hingga ke tingkat 13 kabupaten se-Kalteng.
“Untuk menggelar Konfercab GMNI, kami hanya dipersyaratkan membentuk tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI. Yang potensial karena memiliki perguruan tinggi, selain Kota Palangka Raya adalah Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Barito Utara. Kami menargetkan tahun 2012 mendatang sudah terbentuk Korda GMNI Kalteng,” ujar Roni.       
Ia menegaskan, GMNI merupakan organisasi kepemudaan (OKP) yang berlingkup nasional. Artinya bukan organisasi kedaerahan, keagamaan, kesukuan atau golongan yang bersifat terbatas. Makna Nasional juga mengandung pengertian, yang diperjuangkan GMNI adalah menyangkut kepentingan Nasional. ”Sebagai organisasi yang berwatak Nasionalis, Nasionalisme GMNI adalah Nasionalisme Pancasila,” katanya.
Selain itu, GMNI adalah organisasi independen dan berwatak kerakyatan. “GMNI tidak berafiliasi pada kekuatan politik manapun dan berdaulat penuh dengan prinsip percaya pada kekuatan diri sendiri. Namun independensi bukan berarti netral, sebab GMNI senantiasa proaktif dalam perjuangan sesuai dengan azas dan doktrin perjuangan yang dijalankan,” tegas Roni.
Sebagai Organisasi gerakan perjuangan, tujuan perjuangan GMNI, lanjut Roni,  mendidik kader bangsa untuk mewujudkan masyarakat Pancasila sesuai dengan amanat UUD 1945 yang sejati. Sebab dalam keyakinan GMNI, hanya dalam masyarakat Pancasila yang sejati, Kaum Marhaen dapat diselamatkan dari bencana kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan terhindar dari berbagai bentuk penindasan.
Menurut Roni, keberadaan GMNI di Kalteng sangat tepat karena sesuai dengan falsafah Huma Betang yang menggambarkan kehidupan beragam suku, agama maupun golongan, namun tetap dapat bersatu dalam bingkai NKRI.
Meski baru terbentuk, DPC GMNI telah melakukan gerakan massa seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam gunung merapi di Tomohon, Sulawesi Utara. “Sebelumnya kami juga menggelar aksi massa bersama LSM dan NGO membela hak warga transmigran di Desa Biru Maju, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur untuk menuntut penyelesaian dugaan pencaplokan lahan mereka oleh PT Buana Artha Sejahteras (PT BAS) seluas 300 hektar,” imbuh Roni.anr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar