Dari pelbagai pelatihan mengenai penulisan
ada beberapa kegiatan yang pernah saya ikuti baik dari program kerja BEM
sewaktu mahasiswa dahulu atau iseng-iseng untuk bikin pelatihan mengenai
menulis. Seingat saya dikemahasiswaan ada dua pelatihan telah telaksana, pertama pelatihan jurnalistik
bekerjasama dengan media kaltengpos dan kedua
pelatihan jurnalistik forum diskusi mahasiswa palangkaraya. Jujur secara materi
saya/penulis tidak terlalu menguasai karena ada beberapa macam bentuk tulisan
dan tidak hanya sekedar memuat 5 W+1H. Rumus 5 W+1H memang sebuah rumus baku
dalam penulisan agar para pembaca mudah untuk memahami apa yang ingin
disampaikan berdasarkan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana.
Menulis bagi penulis sendiri adalah suatu tantangan dimana penulis harus
menyusun huruf demi huruf menjadi sebuah kalimat, kalimat menjadi paragraf dan
paragraf bisa menjadi sebuah artikel, opini, paper dan segala macam jenis
tulisan. Memang terkesan sulit untuk menulis walau sebenarnya seingat penulis
sewaktu mengenyam pendidikan disekolah dasar kelas 5 (lima) dimana saat itu
penulis harus mengerjakan tugas mengenai karangan bebas. Namanya karangan bebas
tentunya sekenanya saja apa yang ingin ditulis namun ternyata tidak semudah
itu. Menulis tanpa didasari atau dilandasi maksud yang ingin disampaikan maka
tulisan akan mengalami kebuntuan khususnya bagi penulis itu sendiri dalam
mengembangkan suatu tulisan.
Hampir satu bulan ini penulis mencoba untuk selalu
aktif dalam menulis tentang semua hal menuruti kehendak hati. Jika tadi pagi
penulis, menuliskan tentang sang pejuang lingkungan detik ini penulis ingin
menulis tentang menulis dimulai dari mana. Sedikit berbagi pengalaman, bahwa
saat penulis ingin membuat satu tulisan, penulis harus membuat tema terlebih
dahulu karena dengan adanya tema atau adanya judul maka bisa dicek apakah
tulisan kita itu nyambung atau tidak dengan tema. Kedua biasanya didahului
dengan pendahuluan dimana muatan yang ada disini menurut pemahaman penulis
hanya sebagai pengantar atau pembuka alam pikiran pembaca tentang inti tulisan
nantinya atau sekedar perkenalan bahwa penulisan ini memuat tentang apa.
Setelah pendahuluan ada isi, didalam isi lebih mudah dan menarik untuk mencari
bahan tulisan agar tidak putus dan tetap lanjut disikapi dengan cara
mempertentangkan satu hal dengan yang lainya. dalam metode menulis yang terakhir
adalah penutup dimana pada bagian ini lebih melihat pada pandangan penulis berupa
kesimpulan dan berupa saran.
Menulis memang tidak mudah karena harus
menselaraskan kesulurahan antara tema, pendahuluan,isi dan penutup. Menulis
tentunya juga tidak sekedar menulis namun sang penulis juga harus membaca dari
kacamata sipembaca. Sukses atau baiknya kualitas suatu tulisan dimana tulisan
itu bisa dimengerti atau dipahami oleh orang lain. Menulis juga memerlukan
pembedaharaan kata yang cukup banyak dan hal ini hanya bisa didapat jika kita
sering membaca, bisa dipastikan orang yang sering membaca maka ia akan lancar
untuk menulis.
Masalah tema sebenarnya tidak harus
muluk-muluk atau bersifat yang susah untuk dipahami. Menulis bisa dibuat oleh
karena pengalaman (kejadian yang pernah dialami seseorang) tentang rutinitas,
aktivitas, imformasi dari luar baik dari media maupun dari hasil diskusi,
penelitian dan lain-lain.
Menulis adalah sebuah cerita baik bersifat
kenyataan berdasarkan fakta atau berdasarkan imajinasi dari penulis itu sendiri.
Namun yang perlu digaris bawahi disini sehebat-hebatnya seorang penulis dalam
hal berimajinasi maka mereka juga perlu melihat fakta yang sebenarnya. Jangan
menjadi heran melihat karya tulisan sesorang setebal apapun karena sebenarnya
penulis memulai dari tahapan. Tahapan-tahapan itu disebut dengan bab, pada bagian
bab perbab inilah seseorang penulis bisa menghasilkan tulisan yang cukup banyak
karena sebenarnya temanya juga banyak.
Kami mendengar, kami melihat dan kami
merasakan lalu kami menulis adalah tema pelatihan jurnalistik forum diskusi
mahasiswa palangkaraya pada waktu yang lalu. Tema tersebut bisa menjadi sebuah
pintu gerbang bagi anda yang ingin menulis, lalu pertanyaannya menulis dimulai
dari mana?. Jawabannya tulislah apa yang ada ingin tulis, masalah layak atau
tidak tulisan anda, dibaca atau tidak itu urusan lain. Karena menulis bagi
penulis selain sebuah tantangan namun juga mencurahkan tentang suatu perasaan.
Semoga anda semakin bingung dengan tulisan
ini, karena dalam kebingungan anda dalam proses mencari, mencari sesuatu yang
membuat anda tidak bingung lagi.
Salam Berbagi
@Sang Penggoda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar