Nama Saya Adalah Aryo Nugroho Waluyo, Saya Adalah
Pemimpin Diri Saya, Aryo Nugroho Waluyo Adalah Pemimpin Untuk Dirinya Sendiri
Dan Orang Lain. Sambil
didepan kaca dengan pasang aksi dengan akhiran senyum-senyum sendiri, mungkin
adalah hal terbodoh bagi seseorang yang tidak tahu makna dibalik itu semua
pasang gaya dicermin dan cekikikan sendiri dalam kamar. Sebenarnya ini hanya
sebuah instrumen motivasi bahwa sebenarnya tiap individu yang bernyawa adalah
seorang pemimpin bahkan sejak dia masih berbentuk sperma. Kita ketahui bersama
dalam jutaan sel sperma hanya satu yang dapat menembus sel telur, lalu terjadi
pembuahan, terus menjadi zigot, orok dan
lahir berbentuk anda sekarang dan mudahan-mudahan bagi calon ibu tidak membunuh
calon pemimpin tersebut dengan praktek aborsi. Kembali ketopik pembahasan, anda
berasal dari satu sperma dari jutaan pesaing sebelumnya lalu apa yang pantas
predikat seperti ini kalau tidak sang pemenang dan sang pemenang lebih pantas
disebut sang pemimpin.
Pemimpin
banyak tipenya serta jutaan teory mungkin dari yang berkarakter baik sampai
berkarakter iblis, namun semua itu menjadi hanya uapan angin bila ujung
implementasinya kosong melompong, tanpa praktek sebuah teori belum bisa disebut
teori, dan praktek bisa membuat teori
baru. Pemimpin adalah yang mempunyai keahlian dan disini letak tujuan tulisan ini, bahwa semua manusia
yang tercipta pasti memiliki keahlian masing-masing, setidaknya menulis sms
atau bisa membacanya padahal tulisanya bESaR KeCIl dan tidak mengikuti kaidah tata bahasa indonesia yang baik dan benar, namun bagiku
itu suatu keahlian yang menarik serta unik. Belum bisa Mengenal diri sendiri inilah faktor
penghambat dalam hal kepercayaan diri bahwa sebenarnya pribadi anda adalah sesuatu
yang unik dengan segala gaya ciri khasnya. Banyak orang yang ragu akan
kemampuannya sendiri, apa yang ingin diucapkan atau berbuat untuk sesuatu
padahal dalam nuraninya dia menyatakan mampu namun oleh karena faktor
penghambat dengan tidak segera mendobrak penghambat tersebut membuat kata tidak
mampu memang benar-benar terjadi.
Dengan cara
apa supaya anda keluar dari kunkungan bahwa anda bisa yaitu dengan cara mencoba
masalah benar atau salah itu pembahasan berikutnya. Namun aturannya anda harus
membaca tentang diri anda sendiri, siapa anda, apa kelebihan anda serta
kekurangan anda wajib diketahui agar suatu saat anda bisa mengunakan analisa
apa yang akan terjadi jika anda berbuat seperti ini atau itu, fakta resiko
adalah sebuah keniscayaan dari sebuah perbuatan.
Belajar dan
terus belajar tanpa berhenti, dari
buaian bunda sampai akhir menutup mata terus menurus, ketahuilah apa yang ada
ingin ketahui lalu membaginya. Karena dengan proses membagi anda sedang
menjalani proses implementasi dari suatu yang telah anda pelajari. Setelah anda
belajar anda tahu siapa anda sebenarnya
serta peran anda dalam kehidupan ini maka adalah pemimpin untuk diri anda
sendiri dan jika sudah dapat mempraktekkan/realisasi itu hasilnya baik maka
pimpimlah orang lain.
Konsep kepemimpinan
karya asli putra terbaik indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara mengkhabarkan
adalah sebagai berikut :
Pertama : ing
ngarso songko tulodo, definisinya
bahwa seorang pemimpin itu harus memberikan suri teladan yang baik kepada
mereka pengikut anda. Sebagai seorang publik figur/sosok yang diikuti
gerak-geriknya sampai gaya rambutnya pun mempunyai beban sangat berat yaitu apa
yang diperbuat harus mempunyai standar aturan. Aturan seperti apa, berkacalah
pada norma-norma, adat istiadat dan agama.
Kedua :
ing ngarso mangun karso, definisinya
bahwa pemimpin harus peka terhadap sesuatu, keadaan/situasi kondisi, anggota
yang dimpimpin, saat dimana harus mendegarkan, disaat dimana harus didengarkan,
saat harus tegas dan saat diamana harus lemah.
Ketiga : tut wuri handayani definisinya
adalah mengikuti dari belakang dan memberikan semangat moral bagi yang
dipimpin, pemimpin harus merakyat turun kebawah meninggalkan singsananya dengan
tujuan mengetahui apa yang diperlukan pengikutnya, bahkan merasakan apa yang
dirasakan .
Versi lainya tentang kepemimpinan bahwa
seorang pemimpin harus menjadi garda terdepan apa-pun yang terjadi. Saat
pemimpin sedang ditengah dia harus mempunyai daya peka tentang kepentingan,
kepentingan ini tujuannya untuk siapa, untuk sang pemimpin atau yang dipimpin.
Saat pemimpin ada dibelakang dia harus menjadi ahli dalam strategi/management
dll.
Salam berbagi !
Dibawah langit, 1.28, 12/07/011. Sang
Penggoda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar