Pagi ini diriku dan temanku
lutfi pergi mencari bahan untuk dimasak, walau didekat rumah kami tempat
penjualan sayur cukup banyak namun kami putuskan untuk membeli sayur segar
dipasar mini Jl.pangeran samudera. Setibanya dilokasi penulis hanya bisa
berkata dalam hatinya “ prihatin”, karena apa ? penulis hanya melihat beberapa
pedagang saja dan membuat kata prihatin tercipta adalah bagunan tempat mereka
jualan sudah tidak layak pakai. hujan malam tadi membuat jalan yang ada dipasar
minipun menjadi becek ditambah dengan panorama bagunan hancur berantakan,
atap-atap tempat penjualanpun jebol. “Ada apa ini guman dalam hati”, apakah
pemerintah daerah khususnya pemerintah kota palangkaraya mengabaikan kondisi
ini. Pasar adalah tempat transaksi dimana antara pembeli dan penjual, pasar
adalah tempat pusat perekonomian masyarakat kecil, disamping harganya yang
miring, barang-barang daganganpun tampak segar.
Sudah beberapa tahun yang lalu
penulis melihat bangunan besar dilokasi pasar mini dengan peruntukan yang konon
katanya untuk pasar namun riwayat kini, tak layaknya gedung tua dan usam. Siapa
yang harus bertangung jawab atas ini semua kalau tidak pemerintah, untuk apa
ada dinas pasar jika pasar mini palangkaraya tidak perhatikan. Pasar mini
palangkaraya masih dalam wilayah lingkar kota tentunya menjadi kontradiktif
dimana kota ini disebut kota cantik. Banyak orang bilang bahwa palangkaraya
adalah kota bersih namun faktanya itu hanya harapan kosong.
Mungkin pemerintah lagi
binggung dengan anggaran dana yang biasa pemerintah gunakan sebagai alat
klarifikasi atas peristiwa dimana pemerintah harus dimintai pertangung jawaban
atas imfrastruktur untuk masyarakat. Apakah APBD kalimantan tengah sudah tidak
ada sehingga pasar mini palangkaraya terkesan diabaikan atau memang tidak
adanya perhatian yang serius untuk pasar mini palangkaraya dan membiarkan
begitu saja.
Pembiaran-pembiaran seperti
ini sampai kapan akan berakhir, atau menunggu masyarakat khususnya para
pedagang turun jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Sesuatu hal yang ironi
memang, pemerintah pasti akan menyiapkan beribu-ribu alasan jika para pedangan
turun aksi kejalan.
Saya hanya mengajak kepada
kawan-kawan mahasiswa kapan kita turun kepasar mini palangkaraya untuk meminta
pendapat para pedagang atas imfrastruktur yang mereka dapatkan. Lalu
menyampaikan ini kepada pihak yang berwenang, untuk mendapatkan kepastian akan
nasib mereka para pedagang yang sedang terhimpit problema.
Pengalamanku pagi ini dipasar
mini palangkaraya ! apa pengalamanmu?
Berbuat dan bertindak, salam dari front marhainis
!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar